Hujan di Motor Bapak

Ini lebih dari rindu
Yang aku rasa...
Dukacita tak mampu mengembalikan sukacita
Sukacita tak mampu mengganti dukacita

Dari tangisku
Ada hujan di motor Bapak
Juga...
Tangismu mengangkasa bersama jiwa yang melebur

Bereinkarnasi menjadi sepatah harapan yang telah patah
Bintang telah mati
Rembulan telah tenggelam
Tak ada titik-titik putih di atas sana
Tak ada piringan menyala yang di angkasa raya
Aneh...
15 Oktober harusnya sedang purnama

Kenapa tidak aku saja yang mati?
Kenapa tidak aku saja yang digilir roda bis sialan itu?
Kenapa Tuhan?
Adik manis kesayangan
Jiwa ini telah gagal menjaga
Jiwa ini telah gagal menjadi Kakak
Aku hanya berpikir.. 

Apakah aku rindu?

(GILIRAN DIBACA DARI BAWAH KE ATAS GENGS, NYAMBUNG KOK, WKWK)


- Dewi yang suka menulis tapi merasa sedang terjebak di Planet Mars-

Komentar